Rabu, 12 Maret 2014

Perlukah mengikuti sebuah kumpulan?

Sebagai seseorang yang berbeda dari umumnya, perlu kah kita mengikuti sebuah kumpulan atau group khusus orang-orang seperti kita?

Dulu aku ketika masih baru di dunia ini, aku segan sekali mengikuti group semacam grup-grup yang aku ikuti sekarang. Karena masih baru, aku masih remaja yang emosi nya belum stabil dan belum siap untuk berunjuk gigi di grup atau kumpulan tertentu. Lagi pula yang aku cari waktu itu hanyalah kepuasan sexual. Pernah suatu hari aku mengenal seseorang dari sebuah situs 'meat market'. Orangnya sangat menggiurkan hingga aku pun puas sekali berhubungan dengannya. Saat itulah aku dikenalkan dengan teman-temannya. Ternyata temannya handsome - handsome cuy. Aku jadi salah tingkah pas berkenalan dengan mereka dan otomatis berimajinasi ingin berhubungan dengan mereka. Aku menjadi orang paling pendiam di grup itu. Aku kurang bisa basa basi, dan bila ditanya tentang asal atau pekerjaan aku enggan sekali menjawab dengan jujur sebab takut kalau memberikan informasi kepada orang yang salah. Grup semacam itu memang ga cocok buat aku, pokoknya bukan hal ku lah. Lantas aku pun berkata jujur kepada cowok yang aku baru berhubungan badan dengannya itu bahwa teman-temannya sexy juga ya. Dan aku sangat ingin dikenalkan dengan salah satu dari mereka. Dia hanya menertawakanku karena menurut dia temannya itu buat dia ga menarik sama sekali. Muka kriminal katanya.

Mungkin waktu itu aku berpikiran bahwa sebuah kumpulan seperti itu negative dan tak ada gunanya sama sekali. Bisa dibilang negatif kalo kita terbawa ke hal-hal negatif yang dibawa oleh para pengikut kumpulan yang kita ikuti. Asal bisa membawa diri ke arah positif semuanya akan baik-baik saja. Dengan mengikuti sebuah gang semacam itu, harusnya kita jadikan tempat untuk berekspresi sebebas bebasnya dalam hal yang positif.

Gang atau group sangat banyak macamnya. Dari yang level ecek-ecek sampai kelas kakap. Setiap orang punya preferensinya sendiri dan bisa memilih mana yang cocok untuk diikutinya. Seringkali iman kita tergoda bila kita mengikuti sebuah group. Seperti group lain yang terlihat lebih hijau rumputnya dari rumput grup kita sendiri, rasanya ingin sekali kita menyainginya. Atau konflik internal yang terjadi di sebuah group yang akan mengusik kehidupan pribadi kita. Intinya harus bisa membawa diri.

Aku sendiri orangnya bertipe tidak mudah berhubungan dengan orang banyak secara langsung, tetapi cukup mempunyai keahlian lembut untuk mendekati seseorang secara personal. Dan seperti yang aku sebutkan sebelumnya, aku mudah kesengsem sama orang yang ganteng. Jadi mengikuti sebuah grup yang berisi orang-orang handsome adalah tantangan tersendiri buat aku.

4 komentar:

  1. Perlu nggak perlu, sih, sebenarnya, tapi ya tergantung tujuan tiap grup/geng/perkumpulan. Kalau saya pribadi lebih cenderung untuk bersikap independent, mungkin karena belum ketemu perkumpulan yang cocok dengan saya.

    Mak, kunjungi blog saya juga, donk :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sikap independent, iya. Berkumpul dengan geng munkin untuk sekedar sama-sama berkeluh kesah dan berbagi kali ya.. Atau arisan gitu. Wkwkwk..

      Hapus
    2. arisan brondong kali ya... wkwkwk

      Hapus
    3. Arisan gadun aja. Brondong aku kurang suka. Hahhahaha

      Hapus