Jumat, 14 Juni 2013

When will I settle?

Tak terasa umurku semakin bertambah. Sudah mau kepala tiga, tetapi belum juga merasakan kehidupan yang sebenarnya, atau setidaknya aku hanya hidup seperti air mengalir. Hanya. :)

Aku bukannya tidak bersyukur, bila melihat teman-teman sebayaku sepertinya mereka mempunyai tujuan yang jelas. Setidaknya kelihatannya seperti itu. Aku mencoba mengurai apa penyebabnya; keadaan ekonomi, kehidupan romantisme, keluarga, sahabat. Dari semua faktor tersebut, aku belum benar-benar puas. Pertama, ekonomi. Iya ekonomi, tak salah apabila aku pernah mendengar perkataan "Money is source of happiness", kalau pun uang bukan sumber kebahagiaan, setidaknya uanglah jalan menuju kebahagiaan, atau alat untuk kebahagiaan. Secara kita hidup dizaman modern yg semuanya bisa dibeli dengan uang. Walaupun sudah mencoba untuk menanamkan kepercayaan dalam diri sendiri bahwa uang bukan satu-satunya yg membuat bahagia, tetapi kenyataannya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Lihat saja siapa yg lebih dihormati, pasti yang lebih banyak uang. Intinya, kekurangan uang akan menghambat beberapa jalan menuju kebahagiaan. Tetapi gimana lagi, yang penting masih bisa makan dan tidur di tempat yang layak.

Kedua, kehidupan romantisme yg masih abu-abu. Aku tidak tahu apa arti cinta. Bagiku, ini sulit dipahami. Antara ada dan tiada, ga tau lagi masih ada cinta apa tidak di hatiku. Selanjutnya keluarga, yang ini sebetulnya berangkutan dengan ekonomi juga. Walau aku sudah mandiri/independent aku masih menjadi harapan oran tua untuk bisa membantu keluarga dalam ekonomi. Ya Tuhan, kadang aku merasa sangat terbebani. Tetapi ya hidup ini harus aku jalani. Walaupun selama ini aku selalu memikirkan kepentingan diriku sendiri. Aku selalu berharap suatu saat keluargaku bahagia secara ekonomi. Semoga bisa sedikit demi sedikit mengikis ke-egoisanku.

Yang terakhir sahabat, orang itu semakin dewasa semakin sedikit teman dekatnya. Aku tidak tahu lagi apakah ada sahabat disana. Apakah masih ada sahabat yg mendukungku, dengan segala kekuranganku. Apakah masih ada sahabat yang mau menerimaku apa adanya.

Ya Tuhan, aku hanya bisa bersyukur sampai saat ini aku masih punya keluarga, walaupun sekarang jauh di mata. Walau aku tidak sepenuhnya berhubungan dengan mereka setiap saat. Aku yakin mereka berharap yang baik-baik terhadapku. Ya Tuhan..semoga tulisan pertama di blog ini cukup menjadi reminder buatku. Sekaranglah saatnya aku bersemangat, sekaranglah settlement itu. Sedikit demi sedikit, selalu sabar. Aku ingin menjalani hidup ini. Bagaimanapun itu, aku tetap positif bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan hidup ini.