Semoga ketika kamu membaca tulisan ini, kamu dalam keadaan baik-baik saja. Baik-baik saja itu maksudnya ketika emosi stabil, kesehatan normal, dan tidak mabuk sehingga mampu memahami maksud dan tujuan setiap kata yang akan kutulis. Sudah lama sekali aku ingin menulis surat sungguhan untukmu setelah sejak terakhir kita berkirim pesan lewat whatsapp dan kamu bilang bahwa whatsapp mu di-monitor oleh kantor. Waktu itu aku janji untuk kirim surat lewat inbox Facebook.
Aku ingin tau keadaanmu. Kamu bilang kamu tidak pernah kencan selama setahun. Lalu apa saja aktivitasmu di luar tugas kerjaan dan urusan kerabat yang jarang.. Oke...Aku yakin kamu sekarang dalam keadaan baik-baik saja. Pasti kamu sedang kerja ya.
Sekarang giliranku yang akan bercerita tentang aku. Hidupku baik-baik saja, Thank God. Walau belum menemukan apa yang disebut pasangan, cinta, atau kekasih. Aku pun tak tau kalau aku bisa merasakan cinta yang sesungguhnya. Aku masih bisa bernafas dengan lega, aku masih bisa merasakan lezatnya makanan dan minuman, aku masih bisa berjalan, aku masih bisa berlari, aku bisa tertawa ketika teman-temanku melucu atau tertawa sendirian ketika teringat hal lucu. Moment-moment tersebutlah yang membuatku selalu bersyukur. Ada yang kurang? Tentu saja hidup ini selalu ada yang kurang. Suatu hal yang kita cari-cari dalam hidup. Kadang hal itu masih misteri buat kita. Misteri itulah yang membuatku masih hidup. Tapi tenang saja, aku tidak perlu bersusah payah dan berfikir terlalu keras untuk memahami misteri itu. Biarlah nanti terungkap dengan sendirinya.